OM adalah suku kata Sanskerta, meliputi suara dari seluruh alam semesta. Dalam perspektif mantra, OM adalah Bija mantra atau benih.
Sebagai mantra benih, OM biasanya digunakan dalam aktivasi chakra-chakra dan di awal mantra Saguna (suara dengan makna, bentuk & manifestasi). Dengan fakta ini melahirkan mantra Saguna, OM juga dianggap sebagai Nirguna (yaitu tidak terwujud di luar 3 guna ).
OM adalah prana kita yang terus bernafas, apa pun yang kita lihat atau sadari, kesadaran dan kedalamannya. Sumber getaran pertama dari seluruh alam semesta adalah OM.
Secara harfiah, OM adalah nirguna, ia tidak dapat memiliki makna tertentu. Tetapi untuk tujuan interpretasi, OM dapat dielaborasi dengan cara yang berbeda.
Suku kata OM berasal dari bahasa Sanskerta ‘ Omkara (ओंकार) ‘. Ini juga disebut Pranava dalam bahasa Sansekerta, yang berarti ‘ Bungkuk kepada yang ilahi ke tangan yang terlipat’ . Ini adalah representasi dari realitas tertinggi alam semesta.
- Dalam agama Hindu, OM berarti: Atman (Jiva atau Diri) , Brahman (kebenaran, ilahi, tertinggi, dll), Persatuan 3 dewa atau 3 guna.
- Dalam Jainisme, OM berarti: 5 makhluk tertinggi ( Pañca-Parameṣṭhi1 ) – Arihant, Ashiri, Acharya, Upajjhaya, Muni (A, A, A, U, M – AUM).
Manduka Upanishad menyatakan tentang suku kata OM, dalam arti penggagas alam semesta. Sebelum awal alam semesta, Brahman (realitas absolut) adalah entitas tunggal. Juga mengatakan bahwa OM adalah alat yang dapat menuntun ke realitas tertinggi Diri.
Menurut literatur ini, seseorang memiliki 3 dimensi persepsi:
- Keadaan Sadar / Bangun – Dunia fisik yang kita rasakan melalui 5 indera
- Keadaan bermimpi – Pikiran batiniah atau yang kita rasakan dalam kondisi bermimpi melalui indera virtual
- Keadaan Tidur nyenyak & kegelapan – Mencari penyebab atau pengalaman ketiadaan yang kita rasakan dalam tidur nyenyak
Dalam 3 dimensi ini, ada kesadaran yang tidak terganggu atau murni yang mengalami semua, tetapi masih tidak terpengaruh dari konsekuensinya. Ini adalah dimensi ke-4 dari keberadaan kita, yang disebut Diri-sejati.
Suara OM juga terdiri dari 4 dimensi keberadaan kita ini dalam bentuk tersembunyi.
- Ahhh (A) – Merupakan kondisi terjaga.
- Ouuu (U) – Merupakan kondisi mimpi.
- Mmmm (M) – Merupakan kondisi tidur nyenyak.
Untuk mewujudkan diri sejati, bunyi OM (AUM) menjadi ‘keheningan’ di akhir bunyi Mmmm yang melampaui semua 3 dimensi diri. Jadi dengan melantunkan OM berulang-ulang, seseorang dapat menyadari diri sejati terletak di dalam diri. Ini adalah alasan mengapa suara OM dianggap Atman (jiwa di dalam) atau Brahman (realitas tertinggi) atau suara Tuhan.
Bagian-Bagian dari Simbol OM
Simbol OM memegang pengetahuan tentang alam semesta dalam strukturnya. Kita akan mengetahui bahwa tujuan akhir hidup seseorang tersembunyi dalam simbol OM.
Ketika OM dianalisis secara struktural, ia memiliki 4 bagian: 3 struktur kurva, 1 struktur sabit, 1 titik.
1. Tiga Kurva OM
- Pertama atau kurva yang lebih rendah menunjukkan status bangun (jagrat). Keadaan ini memperluas kesadaran untuk keluar melalui indera. Ukuran kurva yang lebih besar menandakan mayoritas atau keadaan umum di antara kesadaran manusia.
- Kurva kedua atau tengah mewakili keadaan mimpi (swapna), keadaan antara tidur nyenyak dan keadaan terjaga. Keadaan ini membawa kesadaran praktisi ke dalam. Dengan menutup mata, praktisi menyelam ke dalam untuk mengetahui diri dari lebih dekat.
- Kurva ketiga atau atas mewakili tidur nyenyak atau keadaan tidak sadar (sushupti). Dalam keadaan ini, praktisi tidak menginginkan atau memimpikan apa pun.
2. Titik di Atas (Nada / Bindu)
Keempat atau titik mewakili Turiya. Dalam kondisi kesadaran ini, praktisi tidak memandang ke dalam atau ke luar, atau keduanya bersama-sama. Namun, keadaan ini membawa praktisi ke keadaan tenang atau damai atau bahagia, yang merupakan tujuan akhir dari semua kegiatan spiritual. Keadaan ini juga melampaui tiga bagian bagian lainnya.
3. Setengah Lingkaran antara Kurva & Titik ( Bulan sabit atau Ardhacandra)
Setengah lingkaran menandakan penghalang antara keadaan kebahagiaan tertinggi dan tiga keadaan lainnya. Ini mencegah untuk mencapai bentuk kebahagiaan tertinggi. Namun, kesenjangan antara setengah lingkaran dan titik menyatakan bahwa keadaan tertinggi (titik) tidak terpengaruh oleh Maya (setengah lingkaran).
Jadi, dengan cara ini OM membuka rahasia yang tersembunyi dari tujuan hidup dan alam semesta.
Suara Elemental dalam OM
OM adalah getaran ibu dari alam semesta, yang merujuk pada Atman (jiwa) dan Brahman (kebenaran tertinggi, pemrakarsa, realitas tertinggi, aspek ilahi). Suara OM saat mengucapkan memiliki tiga bagian. Semua memiliki makna khusus.
- Ah. adalah suara yang muncul saat kita memulai ucapan ‘OM’. Ini mewakili tuan pertama Brahama, yang dikenal karena ‘ciptaan’ alam semesta. Ini berkaitan dengan keadaan sadar dan menghubungkan kesadaran kotor kita dengan bagian bawah tubuh.
- Ooh. adalah suara tengah, di mana praktisi menyelam ke kedalaman diri. Ini mewakili Dewa kedua Wisnu, yang bertanggung jawab atas ‘pelestarian’ alam semesta. Ini berkaitan dengan keadaan bermimpi dan menghubungkan kesadaran halus kita ke bagian tengah tubuh.
- Mmmm. adalah suara yang melepaskan. Ini memudar dan membawa praktisi menuju yang tertinggi. Ini mewakili Dewa Siwa ketiga, yang dikenal sebagai ‘perusak’ alam semesta. Ini berkaitan dengan keadaan tidur nyenyak dan menghubungkan kesadaran kasual kita ke bagian atas tubuh.
Pada dasarnya, lidah digunakan untuk menghasilkan semua suara atau vokal lainnya. Ketika kita mengucapkan AUM, tiga suara (Aa, Ooh & Mm) diproduksi dengan sangat jelas melalui mulut tanpa menggerakkan lidah. Jadi, AUM adalah suara dasar atau fundamental yang ada.
Organ internal manusia sangat sensitif terhadap getaran yang dihasilkan oleh 3 suara suku kata AUM.
OM adalah sumber penciptaan & dengan mengucapkannya, menunjukkan rasa terima kasih kami kepada kekuatan sumber itu. Menurut ilmu pengetahuan modern, seluruh keberadaan adalah gema. Di mana pun ada getaran, ada suara dan di mana pun suara, ada penciptaan.
Misalnya, televisi memiliki tiga jaring warna yang darinya ia menghasilkan jutaan warna. Demikian pula, ketiga suara dasar OM ini menghasilkan beragam ekspresi pada kombinasi tertentu.
Suara ‘Aa’ adalah suara dasar tidak hanya di India tetapi di seluruh dunia. Ucapan itu dimulai dari akar tubuh energi atau di bawah angkatan laut, tempat 72.000 nadi (saluran energi halus) bertemu. Ini adalah pusat perawatan atau disebut chakra Manipura dalam yoga. Saat mengucapkan ‘Aa’, Nadi menggema getaran di seluruh tubuh. Jika mengucapkan Ooh dan Mm, itu menyebar dengan cara yang berbeda, untuk setiap suara beberapa bagian tubuh akan terpengaruh.
Setiap suara mengaktifkan dimensi tertentu dari sistem energi. Jadi, ketiga bunyi ini sebagai kombinasi mengaktifkan seluruh sistem tubuh. Suara tidak hanya menciptakan emosi tetapi juga mengubah seluruh sistem tubuh. Oleh karena itu, melantunkan OM adalah ilmu yang dapat membuat hidup terjadi pada kita. Ini adalah tentang mewujudkan kehidupan dengan intensitas dan keindahan tertinggi.
Mengontrol pernapasan Anda adalah salah satu metode meditasi termudah untuk menenangkan pikiran. Tapi tahukah Anda mengapa metode ini begitu mudah?
Ketika kita fokus pada suatu proses yang kontinu & relatif terhadap tubuh kita, pikiran kita mulai menyesuaikan diri dengan proses (atau gerakan) kontinu itu. Dan di sini, gerakan yang kita bicarakan adalah pernapasan kita.
Bernafas dengan teknik Pranav pranayama memungkinkan pikiran kita menemukan ketenangan di dalam diri dengan berfokus pada suku kata Om & gerakan nafas berkelanjutan.
Dalam teknik prranayama Pranava, seseorang perlu fokus pada suara “Om” sambil bernapas masuk dan keluar secara normal melalui lubang hidung. Proses ini mengembangkan momen dalam pikiran, yang merupakan prasyarat untuk meditasi dan itulah sebabnya kami menyebutnya teknik pernapasan Om Meditasi.
Pranava pranayama adalah salah satu teknik pernapasan paling sederhana yang juga diperkenalkan dalam teks yoga yang paling suci.
Pernafasan yoga yang paling sederhana dan paling bermanfaat, teknik pranayama Pranava melibatkan semua organ pernapasan kita.
Berlatih Pranava Pranayama Pemula:
Login Membership
Meskipun keduanya tampak serupa, ada sedikit perbedaan. Saat melakukan Udgidh Pranayama Pertama-tama menghirup napas dalam-dalam dan kemudian pada saat menghembuskan napas ucapkan OM (mirip dengan Bhramari pranayama). Ketika melakukan Pranava Pranayama, hanya fokus pada kata OM (AUM) bukan secara fisik mengucapkannya, namun diucapkan secara mental.
Udgitha Pranayama
Musik yang muncul dari kehidupan disebut Udgitha dan pranayama berarti ‘ekspansi prana’. Dengan mempraktikkan pranayama ini, menyingkirkan banyak penyakit dan dapat mencapai tujuan akhir juga. Orang yang ingin bebas dari penyakit harus melakukan Udgitha Pranayama setiap hari.
Stres adalah penyebab utama 80% penyakit. Dengan bantuan ‘Udgitha Pranayama‘, semua penyakit mental seperti stres, kecemasan dapat disembuhkan secara permanen. Dengan mempraktikkan Udgitha Pranayama, orang tersebut menjadi Tidak Beruntung, Ponderous, Fearless, Relaxed, and Obstinate.
Om adalah suara alami. Ada orang yang berbicara berbagai bahasa di dunia ini. Tapi satu suara yang keluar dari kedalaman tenggorokan, suara itu adalah Om (Aum).
Ketika lidah dan bibir kita saling bertabrakan pada waktu dan sudut yang berbeda, maka banyak jenis suara dihasilkan dari mulut kita. OM adalah suara alami yang keluar dari tenggorokan kita tanpa tabrakan. Inilah alasan mengapa orang bisu juga bisa menyapa OM karena itu adalah bunyi mentah.
Nyanyian OM dikenal sebagai Nyanyian Omkara. Sama seperti benih yang menghasilkan benih tanpa akhir. Dengan cara yang sama, OM dianggap sebagai sumber dari semua praktik Yoga, Meditasi, dan Pranayama . Maharishi Patanjali mengatakan bahwa orang yang mengucapkan OM menerima semua kekuatan ilahi dunia.
Ketika OM dinyanyikan sebagai pranayama, itu disebut Udgitha Pranayama. Kata Udgitha hanyalah nama lain untuk OM. Kata ini telah dibahas secara mendalam dalam tulisan suci kuno Chhandogya Upanishad.
Ketika kita mengucapkan OM di awal dan akhir kelas, kita biasanya memulai setiap mantra OM bersama-sama. Untuk sebagian besar, para siswa mencoba untuk menyinkronkan nyanyian dengan guru. Namun, ketika kita mengucapkan OM sebagai Udgitha pranayama, kita hanya memperhatikan getaran suara yang diciptakan oleh nyanyian kita sendiri. Dalam pranayama ini tidak ada upaya untuk menyinkronkan nyanyian dengan orang lain. Di Udgitha pranayama, kita benar-benar asyik dengan nyanyian kita sendiri, getaran bunyi nyanyian, dan makna serta pentingnya Udgitha (OM). Karena setiap orang memiliki kapasitas pernapasan yang berbeda, setiap orang mengucapkan OM dengan langkah mereka sendiri dan memastikan tidak pernah berusaha untuk bernapas saat melakukan mantra OM.
Di kelas saya, ketika kami berlatih Udgitha pranayama, kami biasanya mengucapkan mantra selama sekitar 5-6 menit. Ketika kita berhenti sejenak di antara nyanyian OM yang berurutan, kita mendengar suara paling riang yang datang dari para pelantun lainnya, bergema di ruangan dan mengisi atmosfer di sekitarnya dengan energi getaran dari suara OM.
Manfaat Nyanyian OM
OM adalah suara yang getarannya menguasai seluruh alam semesta. Nyanyian OM dalam mediasi memiliki manfaat yang tak terhitung dalam arti tingkat fisik, psikologis dan emosional. Mengucapkan suku kata suci secara teratur ini bisa menjadi cara terpenting untuk mengubah hidup seseorang selamanya.
- Om Membersihkan Sekeliling. Nyanyian OM tidak hanya bermanfaat bagi orang yang berlatih tetapi juga untuk sekitarnya. Mengucapkan OM menghasilkan getaran sakral yang mengalahkan negativitas yang mengalir di lingkungan sekitar. Juga, nyanyian OM mempertahankan atau mencegah kepositifan meninggalkan tempat.
- Mengurangi Stres dan Kecemasan. Menurut penelitian-penelitian, nyanyian OM secara teratur dalam praktik meditasi membantu mengurangi stres dan kecemasan. Getaran yang dihasilkan saat melantunkan OM mengaktifkan pusat dan saraf (vagus) tertentu, yang merupakan pengobatan stres yang paling umum. Namun, ini juga mengatur aktivitas spesifik sistem endokrin yang bertanggung jawab untuk produksi bahan kimia yang menyebabkan stres & kecemasan.
- Memperkuat Tulang Belakang. Telah ditemukan bahwa melantunkan OM sambil duduk (lurus kembali) dalam meditasi, berdampak pada sumsum tulang belakang. Bunyi ‘Aa’ OM berasal dari akar laut, yang berada di sekitar sumsum tulang belakang. Getaran Berkobar kembali di seluruh sumsum tulang belakang untuk menghidupkan saraf. Ini semakin meningkatkan fungsi dan memperkuat sumsum tulang belakang.
- Memperbaiki sistem pencernaan. Proses pencernaan berkaitan dengan saraf vagus 3 berasal dari medula batang otak. Nyanyian OM memiliki efek signifikan pada pencernaan. Getaran yang dihasilkan pada ujaran menyebabkan stimulasi saraf vagus (mengontrol aktivitas terkait pencernaan). Selanjutnya, yang mengatur proses pencernaan seseorang.
- Pertahankan Aktivitas Ritmik Jantung. Nyanyian OM memiliki efek menenangkan pada jantung. Ini mempertahankan ritme alami dari siklus jantung. Ketika kita mulai menyanyikan OM, suara ‘Ooh’ mencapai ke tubuh bagian atas dari pusar posisi asalnya. Ini menyebar ke seluruh daerah dada praktisi dan menjaga ritme alami jantung. Nyanyian OM Mengurangi Kelelahan dengan Meningkatkan Tingkat Oksigen dalam Darah