- 11. Chandogya Upanishad
- 22. Bhagavad Gita
- 33. Maitrayaniya Upanishad
- 4Pemahaman Dasar Sebelum Pelatihan Pranayama
- 51. Waspadai Nafas
- 62. Memahami Anatomi Pernapasan
- 73. Membangun Koneksi antara Inhalasi dan Ekhalasi
- 8Regulasi Nafas pada Pranayama
- 92. Waktu atau Durasi Nafas
- 103. Jumlah Pranayama
- 11Jenis-jenis Pranayama
- 121. Surya Bheda Pranayama
- 132. Sitkari Pranayama
- 143. Sitali Pranayama
- 154. Brahmari Pranayama
- 16A. Bhramari Pranayama Dasar
- 172. Bhramari Diam
- 183. Bhramari dalam Shanmukhi Mudra
- 195. Bhastrika Pranayama
- 20Metode 1:
- 21Metode 2:
- 226. Murcha Pranayama
Regulasi Nafas pada Pranayama
Setiap praktik Pranayama terdiri dari 3 tahap gerakan Prana. Gerakan-gerakan ini adalah;
- Nafas masuk (Puraka )
- Nafas keluar ( Rechaka )
- Transisi yang stabil antara napas masuk dan keluar (Retensi napas – kumbhaka )
Patanjali menjelaskan bagaimana mengatur 3 tahap nafas ini melalui Yoga Sutra berikut: “Bahya bhyantara stambha vrittih desha kala sankhyabhih paridrishto dirgha sookshmah. ~ Yoga Sutra 2.50″.
Makna Pranayama terdiri dari 3 tahap fluktuasi pikiran (Vritti). Tiga tahap ini adalah menarik nafas, menghembuskan nafas dan menahan nafas. Peraturan 3 tahap ini dicapai oleh 3 faktor ; Ruang, Waktu dan Jumlah Pranayama.
1. Ruang nafas
Ruang nafas didefinisikan sebagai panjang yang ditutupi oleh nafas apakah itu menarik, membuang atau mengangkat di beberapa bagian tubuh. Satuan pengukurannya adalah angula atau Lebar jari.
Tempat atau ruang nafas dalam 3 tahap adalah sebagai berikut:
- Selama Inhalasi – Napas berkisar dari bagian atas kepala hingga bagian bawah kaki.
- Selama Ekhalasi – Nafas terletak pada 12 panjang angula diukur dari ujung lubang hidung.
- Selama Retensi – Ruang nafas adalah kombinasi dari ruang inhalasi dan ekhalasi.
Ruang nafas saat menghirup dan menghembuskan nafas tidak selalu tetap sama. Ruang dari dua kali penghirupan atau pengembunan berurutan bervariasi sesuai dengan 5 elemen yang dominan pada saat latihan.
Ruang nafas dalam waktu yang berbeda, ketika:
- Unsur dominan bumi – 12 sudut atau Lebar jari
- Unsur utama air – 16 sudut atau Lebar jari
- Unsur dominan api – 4 sudut atau Lebar jari
- Unsur utama udara – 8 sudut atau Lebar jari
- Unsur dominan eter – 0 sudut atau Lebar jari
2. Waktu atau Durasi Nafas
Durasi dimana Prana menghirup, menghembuskan atau menahan di beberapa bagian tubuh diukur dalam matra (kira-kira 1 detik), disebut waktu nafas.
Pranayama dapat dibagi menjadi 3 kategori berdasarkan waktu nafas:
Pranayama | Menarik (Detik) | Menahan(Detik) | Menghembuskan (Detik) |
---|---|---|---|
Rendah (Adhama) | 1 – 6 | 4 – 24 | 2 – 12 |
Sedang (Madhyama) | 7 – 24 | 28 – 96 | 14 – 48 |
Superior (Uttama) | 25 – 32 | 100- 128 | 50 – 64 |
Dalam pernapasan normal, Rasinya adalah: Inhlasi: Retensi: Ekhalasi harus 1: 4: 2
Misalkan menarik napas selama 12 detik maka tahan selama 48 detik danmembuang napas selama 24 detik. Ini disebut Prakayama inferior.
Setelah berlatih pranayama inferior selama hampir 1 bulan, pranayama tengah harus didekati. Kemudian setelah 3 bulan berlatih, praktisi harus mulai berlatih pranayama superior.
3. Jumlah Pranayama
Faktor terakhir yang memengaruhi pengaturan napas di Pranayama adalah ‘Jumlah Pranayama’. Angka mengacu pada berapa kali melakukan pranayama, untuk jangka waktu lama atau pendek.
Dengan jumlah pranayama yang lebih banyak, upaya untuk menghentikan napas di dalam atau di luar menurunkan dan dengan demikian kita mendapatkan kendali atas pengaturan napas melalui pranayama. Misalkan dalam sekali duduk melakukan 20 putaran pranayama. Dengan cara ini, Pranayama dapat kapan saja minimal sebanyak 4 kali putaran.